Jumat, 04 Februari 2011

Ternyata Adjie Masaid meninggal bukan karena serangan jantung

Dini hari tanggal 5 Februari 2011, Adjie Massaid yang anggota DPR-RI dari Partai Demokrat, dikabarkan meninggal di RS Fatmawati Jaksel. Dikabarkan oleh berbagai berita media massa maupun media eletronik, menginformasikan kalau beliau meninggal akibat serangan jantung. Terjadi tanda tanya, apa benar sebab seseorang meninggal karena sakit?.

Menurut saya tidak, orang meninggal karena memang sudah waktunya (ajal). Pasalnya jodoh, rezeqi, dan maut sudah digariskan hanya caranya saja yang berbeda-beda. Cara penyampaian bahasa seputar meninggal dengan tata bahasa seperti itu, terkadang menjadi tradisi seolah orang meninggal karena ini atau itu. Kiranya pola budaya berbahasa seperti ini perlu digarisbawahi, agar maknanya tidak membias, khususnya bagi orang awam yang memang masih berpikir lugu.

Terlepas dari bahasa maupun analogi yang saya gunakan, secara pribadi turut berduka cita dan mengucapkan :

"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uuna (esungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya). Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, dan semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. amien...".

Itulah harmonisasi rotasi pergantian siklus. Siapapun dirinya, apapun kedudukan dan tinggi pangkatnya, seberapapun banyak hartanya, dan apapun yang dimiliki jika ajal sudah menjemput maka kesemua itu harus benar-benar dilepaskan.

Nah menjadi perenungan bagi kita semua, yakni menyadari betapa singkatnya hidup ini. Hanya tinggal menunggu waktu jemputan yang siap datang kapan saja dan dalam rentang waktu tidak pasti, ada baiknya sisa usia dipergunakan untuk melakukan berbagai macam amalan shaleh. Adalah berbenah diri menuju keshalehan hidup, sebagai bekal di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar